Arsen

Arsen adalah suatu unsure kimia metalloid (semilogam) golongan VA dengan nomor atom 33. Arsen berwujud bubuk putih, tanpa warna dan bau. Nama arsenic sendiri pertama kali berasal dari bahasa Persia,”zarnig” dan bahasa yunani “arsenikon” yang artinya kuning. Arsen merupakan bahan metalloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik, yaitu kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik di dalam sebatiannya memiliki nombor pengoksidaan –3, 0, +3 dan +5 dan wujud dalam bentuk sebatian organik dan anorganik. Arsenik anorganik yang terdiri daripada arsenit (As (III)) dan arsenat(As (V)) merangkumi 70 % jumlah arsenik yang wujud di alam sekitar dan selebihnya merupakan sebatian organoarsenik

3.4.1   Klasifikasi Arsen

            Arsen di alam berada dalam bentuk inorganic dan organic. Penjelasannya sebagai berikut :

1.        Arsen Anorganik
         Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi inorganic. Arsen inorganic dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan dapat terpapar dalam tubuh manusia. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganic dapat menyebabkan berbagai kesehatan kronis, terutama kanker. Senyawa arsen dengan oksigen, khlorin atau belerang dikenal sebagai arsen inorganic. Arsen trioksida (As2O3 atau As4O6) dan arsenat atau arsenit merupakan bentuk arsen inorganic berbahaya bagi kesehatan.

2.            Arsen Organik
            Senyawa dengan carbon dan hydrogen dikenal sebagai arsen organic. Arsen bentuk organik yang terakumulasi pada ikan dan kerang kerangan yaitu, arsenobetain dan arsenokolin mempunyai sifat nontoksik. Sebagaimana diketahui bahwa arsen inorganik lebih beracun dibandingkan dengan arsen organik. Senyawa arsen organik sangat jarang dan mahal. Ikatan karbon-arsen sangat stabil pada pH lingkungan dan berpotensi teroksidasi. Beberapa senyawa methilarsenic dan trimethylarsenes terjadi secara alami, karena merupakan hasil dari aktivitas biologik. Di dalam air senyawa ini bisa teroksidasi menjadi methylarsenic acid senyawa arsen organic lainnya seperti : arsenobetaine dan arsenokolin dapat ditemukan pada kehidupan laut dan sangat tahan terhadap degradasi secara kimiawi.

Berbagai macam senyawa arsen adalah sebagai berikut :
·         asam arsenat (H3AsO4)
·         asam arsenit (H3AsO3)
·         Arsen trioksida (As2O3)
·         Arsin (Arsen trihidrida AsH3)
·         Kadmium arsenida (Cd3As2)
·         Galium Arsenida (GaAs)
·         Timbal Biarsenat (PbHAsO4)






3.4.2   Karakteristik Arsen

            Arsen berwarna abu-abu, namun bentiuk ini jarrang ada di lingkungan. Arsen di air ditemukan dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen lain.
            Arsen secara kimiawi memilki karakteristik yang serupa dengan fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan arsen akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsen, yang berbau seperti bawang putih. Arsen dan beberapa senyawa arsen juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cair terlebih dahulu. Zat dasar arsen ditemukan dalam 2 bentuk padat yang berwarna kuning dan metalic, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.

3.4.3   Toksisitas

            Toksisitas senyawa arsenik sangat bervariasi. Bentuk organik tampaknya memiliki toksisitas yang lebih rendah daripada bentuk arsenik anorganik. Penelitian telah menunjukkan bahwa arsenites (bentuk trivalen) memiliki toksisitas akut yang lebih tinggi daripada arsenates (bentuk pentavalen). Minimal dosis akut arsenik yang mematikan pada orang dewasa diperkirakan 70-200mg atau 1 mg/kg/hari. Sebagian besar melaporkan keracunan arsenik tidak disebabkan oleh unsur arsenik, tetapi oleh salah satu senyawa arsen, terutama arsenik trioksida,yang sekitar 500 kali lebih beracun daripada arsenikum murni.


            Gejalanya antara lain : sakit di daerah perut, produksi air liur berlebihan, muntah, rasa haus dan kekakuan di tenggorokan, suara serak dan kesulitan berbicara, diare, tenesmus, sakit pada organ kemih, kejang0kejang dan kram, keringat basah, wajah pucat, mata merah dan berair. Gejala keracunan arsenik ringan mulai dengan sakit kepala dan dapat berkembang, dan jika tidak diobati maka akan menyebabkan kematian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gravimetri dan Contoh Soal

Proposal Uji Bonterey

PENENTUAN KADAR LEMAK METODE BABCOCK