Gravimetri dan Contoh Soal
Gravimetri
Kesalahan (error)
dalam metode analisis gravimetri.
Analisis gravimetri merupakan analisis dimana sampel
dilarutkan ke dalam akuades. Kemudian analit diubah menjadi bentuk endapan yang
dapat dipisahkan dan ditimbang. Endapan terbentuk terutama untuk analit-analit
yang dalam bentuk garamnya adalah garam sukar larut. Dengan demikian sebagian
besar garam analit tersebut akan mengendap. Namun demikian ada sejumlah sedikit
analit yang tidak terendapkan dan masih dalam bentuk ionnya yang terlarut dalam
larutan akuades.Bamyaknya ion yang terlarut dalam larutan tergantung dari
besarnya konstanta hasil kali kelarutan (Ksp).
Sebagai
contoh dalam analisis kadar klor dalam suatu sampel padatan. Klor akan
dianalisis dengan metode gravimetri dalam bentuk endapan perak klorida (AgCl). Harga konstanta hasil
kali kelarutan perak klorida, Ksp AgCl = 1,8 x 10−10. Maka banyaknya klor yang
tidak terendapkan dalam satu liter larutan adalah:
Reaksi
pelarutan AgCl adalah
Ag Cl
(s) Ag+ (aq) + Cl− (aq)
Kelarutan
AgCl dihitung
adalah
Ksp
AgCl = [Ag+] x [Cl−], karena dalam larutan [Ag+] = [Cl−] maka,
1,8 x
10−10 = [Cl−]2
[Cl−]
= 1,34 x 10−5 mol/L
Cl = 1,34 x 10−5 mol/L x 35,5 g / mol
Cl = 4,8
x 10−4 g/L = 0,48 mg/L
Jadi, dalam
satu liter larutan akan ada klor sebanyak 0,48 mg yang tidak terendapkan.
Untuk
meminimalkan kesalahan ini dapat dilakukan dengan cara menambahkan ion perak
(Ag+) secara berlebih di dalam larutan. Sesuai dengan hukum ion
sejenis maka reaksi keseimbangan akan bergeser ke arah pembentukan
endapan.
Contoh
soal 1:
Suatu
analisis dilakukan terhadap sampel padatan yang mengandung klor. Jika sampel dilarutkan ke dalam akuades sedemikian rupa
sehingga volume larutan adalah 200 mL, dan pada tahap akhir analisis didapatkan
endapan perak klorida (AgCl) sebanyak 100 mg, hitung persentase kesalahan dalam
analisis tersebut.
Jawab:
Kelarutan
perak klorida adalah 1,35 mol/L, dengan demikian dalam 200 mL larutan masih ada
perak klorida yang tidak terendapkan sebanyak :
Massa
AgCl = x x
Massa AgCl = 0,38
mg AgCl
Kesalahan dalam analisis = x 100 %
= ─0,38 %
Jadi kesalahan dalam analisi gravimetri adalah ─0,38 % (tanda negatif menunjukkan bahwa hasil analisis kurang dari yang
seharusnya).
Contoh soal gravimetri:
Soal
1.
Suatu
sampel mengandugn senyawa besi karbonat (FeCO3) dan senyawa inert
dilarutkan ke dalam akuades. Larutan kemudian dioksidasi dengan pereaksi
sehingga besi terendapkan. Endapan kemudian disaring dan dibakar sehingga didapatkan
senyawa besi (III) oksida (Fe2O3) sebanyak 1,0 g.
Berapakah kandungan besi karbonat dalam sampel?
Jawab Soal 1.
Massa besi karbonat dalam
sampel adalah,
Massa FeCO3 = massa
Fe2O3 x 2 x Ar Fe x Mr FeCO3
Mr Fe2O3 1 x Ar Fe
= 1,0 g Fe2O3 x 2
x 56 g Fe x 116 g FeCO3
160 g Fe2O3 1 x 56 g Fe
= 1,45
g FeCO3
Jadi kadungan besi
karbonat dalam sampel awal adalah 1,45 g.
Contoh soal 2.
Berapakah massa Fe3O4 murni yang dibutuhkan untuk dioalah agar didapatkan besi (III)
oksida, Fe2O3, sebanyak 0,6 g ?
Penyelesaian:
Reaksi yang terjadi dalam
hal ini adalah
2 Fe3O4 + ½ O2 → 3 Fe2O3
Reaksi di atas
menunjukkan bahwa untuk setiap 2 mol Fe3O4 akan menghasilkan 3 mol Fe2O3, dengan
demikian massa Fe3O4 murni
yang dibutuhkan adalah :
= 0,60 g Fe2O3 x 1 mol
Fe2O3 x 2 mol Fe3O4 x 232 g
Fe3O4
160
g Fe2O3 3 mol Fe2O3 1 mol Fe3O4
= 0,58 g Fe3O4
Jadi dibutuhkan senyawa
Fe3O4 sebanyak
0,58 g.
Komentar