Titrasi Bebas Air
Titrasi bebas air adalah
suatu titrasi yang tidak mengunakan air sebagai pelarut,tetapi di gunakan
pelarut organik.titrasi ini dilakukan pada zat asam atau basa lemah seperti
halnya asam-asam organik atau alkoloida. Alkoloida sukar larut dalam air juga
kurang reaktif dalam air, seperti misalnya garam-garam amina dimana garam-garam
dirombak dulu menjadi basa bebas yang larut dalam air. Pelarut yang biasa
digunakan dibagi atas dua golongan yaitu pelarut protolitis dan pelarut
amfiprotolitis.
Indikator yang digunakan
adalah berupa senyawa organic yang bersifat asam atau basa lemah, dimana warna
molekulnya berbeda dengan warna bentuk ionnya.
Titrasi bebas air
biasanya dalam bidang farmasi digunakan untuk menentukan kadar obat-obatan.
Prinsip
Penetapan kadar Efedrin HCl dengan metode TBA
berdasarkan reaksi netralisasi antara sampel yang bersifat asam lemah dengan
titran dimana mengunakan pelarut organik dan titran HCIO4 0,4170 N
dan indikator kristal violet, dengan titik akhir titrasi ditandai dengan
perubahan warna larutan dari ungu kebiru-biruan menjadi hijau zamrud.
Teori
Titrasi
bebas air adalah titrasi yang tidak menggunakan air sebagai pelarut, tetapi
digunakn pelarut organik. Seperti yang telah diketahui asam dan basa bersifat
lemah seperti halnya asam-asam organik atau alkaloida-alkaloida , cara titrasi
dalam lingkungan berair tidak dapat dilakukan,karena disamping sukar larut
dalam air juga kurang reaktif dalam air, seperti misalnya garam-garam amina,
dimana garam-garam ini dirombak lebih dahulu menjadi basa bebas yang larut
dalam air.
Cara
penetapan titrasi bebas air seringkali menimbulkan kesalahan-kesalahan, dan
dengan cara titrimetri bebas air hal-hal seperti ini dapat dihindari dengan
cara membuat zat dapat larut dan reaktif dalam air. Metode ini memiliki
beberapa keuntungan misalnya zat-zat yang tidak dapat larut dalam air misalnya
basa-basa organic dapat dititrasi dalam pelarut dimana zat-zat itu dapat segera
larut (baik mengunakan pelarut-pelarut proteclitis maupun pelarut-pelarut yang
tidak bersifat proteclitis
Ada
tiga teori yang digunakan untuk menerangkan reaksi netralisasi dalam suatu
pelarut,yaitu teori titrasi ikatan hidrogen, teori lewis, dan teori bronsted.
Senyawa-senyawa murni dapat dititrasi secara langsung , tetapi sarinya juga
diperlukan isolasi dari bahan-bahan yang berkhasiat untuk mencegah terhadap
bahan penambah.Dalam ururtan penurunan basa kuat adalah kalium metilat, natrium
metilat, dan litium natelat.
Pelarut
yang digunakan dalam titrasi lingkungan bebas air ini dapat dibagi menjadi dua
golongan :
1.
Pelarut protolitis
Atau disebut pelarut inert peroton-peroton
ini tidak memberi atau menerima,misalnya benzen, nitrobensen, klorobensen, dan
kloroform jika asam pitrat dilarutkan dalam bensen tidak memberikan warna,
karena asam ini tidak berdisosiasi dimana bensen tidak dapat menerima proton
dari asam pitrat.kalau dalam larutan ini ditambahkan suatu basa misalnya anilin
maka akan terbentuk ion pitrat yang dapat dilihat dari warna kuning dari
larutan.
C6H(NO2)3OH
+ C6H5NH2 ----- C6H5(NO2)3O-
+ C6H5NH3+
2.
Pelarut amfiprotolisis
Pelarut ini dapat memberi atau menerima
proton,dengan demikian dapat bersifat sebagai suatu basa atau asam.salah satu
pelarut dari golongan ini terpenting dan terbanyak adalah asam cuka blang.
Uraian
Bahan
·
Asam perklorat
·
Kristal violet
·
Asam asetat glasial
·
Raksa(II)asetat
·
Efedrin HCl
Prosedur kerja
Penetapan kadar Efedrin
HCl
Penuntun
praktikum
Timbang seksama lebih
kurang 500 mg sampel, larutkan dalam 25 ml asam asetat glacial P. tambahakan 10
ml raksa(II)asetat LP dan 2 tetes kristal violet. Titrasi dengan asam perklorat
0,1 N hingga warna hijau zamrud. Lakukan penetapan blangko.
(Tiap ml asam perklorat
0,1 N setara dengan 20,17 mg C10H15NO.HCl)
Farmakope
Indonesia
Timbang seksama 170 mg,
larutkan dalam 5 ml larutan raksa(II) asetat P hangat, tambahkan 50 ml aseton
P. Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N menggunakan indikator jenuh merah metil
P dalam aseton P, hingga warna merah.
(1 ml asam perklorat 0,1
n setara dengan 20,17 mg C10H15NO.HCl)
Cara kerja
Disiapkan
alat dan bahan yang digunakan
Peralatan disterilkan dengan cara mencuci dengan
alkohol lalu dikeringkan.
Ditimbang dengan seksama 350 mg Efedrin HCl
Dilarutkan
didalam 25 ml asam glacial P kemudian ditambah 10 ml raksa (II) asetat LP
Ditambahkan
indikator kristal violet 2 tetes
Dititrasi
dengan HClO4 0,4170 N dari warna ungu kebiru-biruan samapai hijau
zamrud.
Dicatat
volume titrasi dan dihitung % kadarnya.
Diulangi
percobaan sebanyak 1 kali
Komentar