Laporan Praktikum Kesetimbangan Kimia

A.    Judul Praktikum          : Kesetimbangan Kimia
B.     Tujuan Percobaan        :
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut.
1.      Menjelaskan pengaruh konsentrasi pereaksi pada kesetimbanagn komplek [Fe(SCN)(H2O)5]2+ (ion pentaaquatiosianat besi(II))
2.      Menjelaskan pengaruh ion senama pada kesetimbanagan
3.      Menghitung kelarutan zat berdasarkan harga Qsp
C.     Prinsip Dasar Teori      :
Kesetimbanagn kimia adalah proses dinamisketika laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri. Pada kesetimbanagn kimia molekul-molekul tetap berubah dari pereaksi menjadi produkataupun sebaliknya, tetapi tanpa terjadinya perubahan konsentrasi. Sebagai contoh :
FeCl3 (aq) + KSCN (aq) + H2O (l) <--> [Fe(SCN)(H2O)5]Cl2 (aq) + KCl (l)
Maka tetapan kesetimbangannya adalah:
K = [[Fe(SCN)(H2O)5]Cl2] / [FeCl3] [KSCN]
            Pengujian ion Fe (II) dengan ion tiosianat merupakan pengujian yang sangat sensitif untuk ion Fe (III) dalam larutan. Jika menambahkan ion tiosianat kedalan larutan Fe(III) akan diperoleh larutan berwarna merah darah yaitu ion
1.      [Fe(SCN)(H2O)5]2+
2.      [Fe(SCN)2(H2O)4]+
3.      [Fe(SCN)3(H2O)3]
4.      [Fe(SCN)4(H2O)2]-
5.      [Fe(SCN)5(H2O)]2-
6.      [Fe(SCN)6]3-
Menurut azas Le Chattelier faktor yang mempengaruhi kesetimbangan adalah sebagai berikut.
1.      Suhu
2.      Tekanan
3.      Volume
4.      Konsentrasi
1.      Suhu
·         Eksoterm
A+ B <--> C + D (
Jika suhu dinaikan kesetimbangan akan bergeser ke kiri, karena untuk menghilangkan kelebihan kalor.
            Jika suhu diturunkan maka kesetimbanagn akan bergeser ke kanan supaya kalor yang dihasilkan tetap.
·         Endoterm
A+ B <--> C + D (
Jika suhu dinaikan kesetimbanagn akan bergeser ke kanan supaya kalor yang dihasilkan tetap
Jika suhu diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke kiri supaya menghilangkan kelebihan kalor.          
2.      Tekanan dan Volume
PV = nRT
Karena keadaan setimbangan mol reaktan = mol produk sehingga,
PV = nRT
PV = konstan
P = 1/V --> tekanan berbanding terbalik dengan volume.
Jika tekanan naik maka volume akan turun sehingga Qc > Kc maka kesetimbangan akan bergeser kearah mol yang kecil. 
Jika tekanan turun maka volume naik/besar sehinnga Qc < Kc maka kesetimbangan akan bergeser ke arah mol yang besar
3.      Konsentrasi
A+ B <--> C + D
K = [C][D] / [A][B]
Jika [C] atau [D] ditambah maka Qc > Kc maka kesetimbanagn akan bergeser ke arah kiri.
Jika [A] atau [B] ditambah maka Qc < Kc maka kesetimbanagan akan bergeser ke arah kanan
Jika [C] atau [D] dikurangi maka Qc < Kc maka kesetimbanagn akan bergeser kea arah kanan
Jika [A] atau [B] dikurangi maka Qc > Kc maka kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri

Kelarutan adalah kemampuan suatu zat tertentuuntuk larut dalam suatu pelarut. Ksp adalah hasil kali kelarutan suatu zat. Larutan dikatakan sudah mengendap bila larutan tersebut telah mencapai batas kelarutannya atau bisa dikatakan Qsp = Ksp. Kelarutan bervariasi dari yang mudah larut seperti etanol dalam air hingga yang sulit larut seperri AgCl dalam air. Yang mempunyai kelarut besar antara lain adalah sebgai berikut.
1.      Semua senyawa ionic alkali (Na+,Li+,K+,Rb+) dan NH4+
2.      Semua senyawa dengan anion NO3- ,ClO3- ,ClO4- ,CH3COO-
3.      Halida yang tak berssenyawa dengan Cu+,Hg2+ ,Hg22+ ,Pb2+ ,Ag+
4.      Semua sulfat (SO42-) kecuali dengan kation Pb2+ , Ca2+, Sr2+ , Ba2+
5.      Senyawa kovalen polar
Faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah sebgai beriku.
1.      Efek ion senama
2.      pH Larutan
3.      Pembentukan senyawa kompleks
4.      Suhu
Kelarutan senyawa AB2 dalam air, menurut reaksi sebagai berikut.
AB2 (s) <--> A2+ (aq) + 2B- (aq)
Maka Qsp = [A2+][2B-]2
Jika :    Qsp < Ksp maka larutan tak jenuh (larut)
            Qsp = Ksp maka larutan tepat jenuh atau tepat mengendap
            Qsp > Ksp maka larutan lewat jenuh
D.    Alat dan Bahan           :
Alat yang bahan yang digunakan pada praktikum kesetimbanagan ini adalah sebagai berikut.
NO
Alat
Bahan
1
Gelas Kimia 100 ml
Aquadest
2
Labu Ukur 25 ml
FeCl3 0,2M
3
Pipet Seukuran 5 ml
KSCN pekat dan KSCN 0,002M
4
Pipet Tetes
Padatan Na2HPO4
5
Pipet Ukur 10 ml
AgNO3 0,01M
6
Rak Tabung Reaksi
K2CrO4 0,005M
7
Tabung Reaksi (12)
NH4OH 2%
8
Spatula
-
9
Buret 25 ml
-
10
Bola Pipet / Filler
-



E.     Skema Kerja                :



















F.      Data Pengamatan        :
a.       Kesetimbanagn [Fe(SCN)(H2O)5]Cl2
NO
Prosedur
Pengamatan
1
10 ml KSCN + 2 tetes FeCl3
Larutan berwarna merah darah
-

2
+ 1 tetes KSCN pekat
Larutan merah darah bertambah pekat
3
+ 3 tetes FeCl3
Larutan merah darah bertambah pekat
4
+ padatan Na2HPO4
Larutan menjadi bening/tak berwarna
5
+ 2 tetes NH4OH
Larutan menjadi kuning

           
b.      Pengaruh Konsentrasi terhadap [Fe(SCN)(H2O)5]Cl2
NO
Prosedur
Pengamatan
-
5 ml KSCN
Larutan tak berwarna
1
+ 5 ml FeCl3
Larutan menjadi merah darah pekat
2
+ 5 ml FeCl3 encer 10x
Larutan menjadi merah darah < pekat dari tabung 1
3
+ 5 ml FeCl3 encer 100x
Larutan menjadi merah pucat
4
+ 5 ml FeCl3 encer 1.000x
Larutan menjadi merah sangat muda
5
+ 5 ml FeCl3 encer 10.000x
Larutan menjadi kuning pucat


  
c.       Penentuan Ksp Ag2CrO4
NO
Volume larutan AgNO3
Volume larutan K2CrO4
Pengamatan
1
5 ml
0,5 ml
Larut
2
5 ml
1,0 ml
Terbentuk endapan
3
5 ml
1,5 ml
Terbentuk endapan
4
5 ml
2,0 ml
Terbentuk endapan
5
5 ml
2,5 ml
Terbentuk endapan

Penambahan K2CrO4 tetes demi tetes
NO
Volume larutan AgNO3
Volume larutan K2CrO4
Pengamatan
1
5 ml
1 tetes + 0,5 ml
Larut
2
5 ml
2 tetes + 0,5 ml
Larut
3
5 ml
3 tetes + 0,5 ml
Larut
4
5 ml
4 tetes + 0,5 ml
Larut
5
5 ml
5 tetes + 0,5 ml
Larut
6
5 ml
6 tetes + 0,5 ml
Larut
7
5 ml
7 tetes + 0,5 ml
Larut
8
5 ml
8 tetes + 0,5 ml
Terbentuk endapan

                        *Keterangan 20 tetes  : 1 ml
                          Suhu Ruanagan         : 27oC
                          Jadi volume total = 18 tetes = 18/20 = 0,9 ml = 9x10-4 L
                        

G.    Pengolahan Data         :
Persamaan Reaksi :
a.       Kesetimbangan [Fe(SCN)(H2O)5]Cl2
Reaksi Pelarutan FeCl3 dengan air
FeCl3 (s) + H2O (l) <--> [Fe(H2O)6]Cl3 (aq)
Reaksi Pembentukan kompleks [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 yang berwarna merah darah
[Fe(H2O)6]Cl3 (aq) + KSCN (aq) <--> [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 (aq) + KCl (l) + H2O
Reaksi dengan penambahan [FeCl3] kedalam senyawa [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2
FeCl3 (aq) --> Fe3+ (aq) + 3Cl- (aq)
[Fe(H2O)6]Cl3 (aq) + KSCN (aq) <--> [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 (aq) + KCl (l) + H2O
*Keterangan : karena penambahan ion Fe3+ sehingga [Fe(H2O)6]3+ bertambah maka Qc < Kc sehingga kesetimbangan bergeser kearah kanan atau [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 sehingga larutan merah darah bertambah pekat.

Reaksi dengan Penambahan KSCN kedalam senyawa [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2
KSCN (aq) --> K+ (aq) + SCN- (aq)
[Fe(H2O)6]Cl3 (aq) + KSCN (aq) <--> [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 (aq) + KCl (l) + H2O
*Keterangan : karena penambahan ion SCN- sehingga [KSCN] bertambah maka Qc < Kc sehingga kesetimbangan bergeser kearah kanan atau [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 sehingga larutan merah darah bertambah pekat.
Reaksi dengan Penambahan padatan Na2HPO4
[Fe(H2O)6]Cl3 (aq) + KSCN (aq) <--> [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 (aq) + KCl (l) + H2O
[Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 + Na2HPO4 <--> [Fe(HPO4)(H2O)5]Cl + NaSCN + NaCl
*Keterangan : karena penambahan Na2HPO4 dapat membentuk kompleks yang tidak berwarna [Fe(HPO4)(H2O)5]Cl sehingga terjadinya reaksi subtitusi ligan yang menyebabkan [Fe(HPO4)(H2O)5]Cl akan berubah menjadi [Fe(HPO4)(H2O)5]Cl yang tidak berwarna.

Reaksi dengan Penambahan NH4OH 2%
[Fe(H2O)6]Cl3 (aq) + KSCN (aq) <--> [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 (aq) + KCl (l) + H2O
[Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 + NH4OH <--> [Fe(H2O)6]Cl3 + KSCN + NH4Cl
*Keterangan : dengan penambahan NH4OH menyebabkan larutan menjadi kuning artinya di dalam system terbentuk kembalinya [Fe(H2O)6]Cl3 yang berwarna kuning. Karena [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 bersifat asam maka pada saat ditambahkan suatu basa maka larutan akan kembali ke keadaan semula.

b.      Pengaruh Konsentrasi Terhadap Kesetimbanagn [Fe(SCN)(H2O)5]Cl2
Reaksi Pelarutan FeCl3 dengan air :
FeCl3 (s) + H2O (l) <--> [Fe(H2O)6]Cl3 (aq)
Reaksi Pembentukan kompleks [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 yang berwarna merah darah
[Fe(H2O)6]Cl3 (aq) + KSCN (aq) <--> [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 (aq) + KCl (l) + H2O

*Keterangan :
Pada saat ditambahkan larutan [Fe(H2O)6]Cl3 larutan menjadi merah darah akan tetapi jika konsentrasi [Fe(H2O)6]Cl3 berkurang atau bertambah encer warna merah darah akan memudar itu artinya konsentrasi [Fe(H2O)6]Cl3 berkurang sehingga Qc > Kc maka kesetimbanagn akan bergeser kea rah kiri yaitu ke arah reaktan sehingga warna merah muda akan berkuraang.

c.       Penentuan Harga Ksp Ag2CrO4
Persamaan Reaksi
2AgNO3 (aq) + K2CrO4 (aq) --> Ag2CrO4 (s) + 2KNO3 (aq)
Ag2CrO4 (s) <--> 2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)
Sehingga Q = [2Ag+]2 [CrO42-]
AgNO3 --> Ag+ + NO3-
K2CrO4 --> 2K+ + CrO42-
Berdasarkan reaksi diatas maka :
Mol AgNO3          = [AgNO3] x volume AgNO3
Mol AgNO3          = 0,01 x 5 = 0,05 mmol
Mol Ag+                = 1/1 x 0,005 = 0,05 mmol
Mol K2CrO4          = [K2CrO4] x volume K2CrO4
Mol K2CrO4          = 0,005 x 0,9 = 4,5x10-3 mmol
Mol CrO42- = 1/1 x 4,5x10-3 = 4,5x10-3 mmol
Maka
[Ag+]         = mmol Ag+ / volume total
[Ag+]         = 0,05 / 5,9 = 8,5x10-3 M
[CrO42-]     = mmol CrO42- / volume total
[CrO42-]     = 4,5x10-3 / 5,9 = 7,6x10-4 M
      *Keterangan    : [AgNO3] = 0,01 M volume 5 ml
                              : [K2CrO4] = 0,005 M volume 0,9 ml
                              : volume total 5,9 ml
                              : maka mol Ag+ = 0,05 mmol
                              : maka mol CrO42- = 4,5x10-3 mmol
                                                : maka konsentrasi akhir [Ag+] = 8,5x10-3 M
                                                : maka konsentrasi akhir [CrO42-] = 7,6x10-4 M
Perhitungan :
Ag2CrO4 (s) <--> 2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)
Qsp = [2Ag+]2 [CrO42-]
Qsp = [2 x 8,5x10-3 M]2 [7,6x10-4 M]
Qsp = [0,017 M]2 [7,6x10-4 M]
Qsp = 2,2x10-7 M3 pada suhu 27oC

H.    Keselamatan Kerja      :
1.      Selama praktikum gunakan jas lab dan sepatu tertutup
2.      Pastikan bahwa anda siap untuk melakukan praktikum dengan aman dan siap menggunakan alat yang tepat sesuai dengan penggunaannya
3.      KSCN bersifat racun hati-hatilah dan gunakanlah masker
4.      Perak nitrat jika mengenai kulit menyebabkan kulit berbekas berwarna hitam, jika tertumpah atau terkena kulit cepat bersihkan dan cuci tangan dengan bersih
5.      Setelah praktikum bersihkan tempat kerja seperti semuladan buanglah sampah atau limbah pada tempatnya.
6.      Kembalikan alat kepada petugas atau teknisi yang bertugas di lab tersebut.

I.       Pembahasan                :
1.      Pada saat bekerja dengan KSCN gunakanlah masker dan sarung tangan karet bertujuan agar KSCN tidak berkontak langsung dengan tubuh karena KSCN bersifat racun.
2.      Pada ssaat menggunakan AgNO3 harus ditempat gelap dan jangan berkontak langsung dengan udara karena AgNO3 akan teroksidasi menjadi Ag2O yang berwarna coklat sehingga jika terkena kulit/jas lab akan terbentuk bercak coklat jika terkena tumpahan AgNO3
3.      FeCl3 dalam air akan terhidrolisis membentuk endapan berwarna kuning. Dalam reaksi :
FeCl3 (s) + H2O (l) <--> [Fe(H2O)6]Cl3 (aq)
[Fe(H2O)6]Cl3 (aq) + H2O (l) <--> [Fe(H2O)5(OH)]Cl2 (s) + H3O+ (aq) + Cl- (aq)
Sehingga agar dia larut kembali maka ditambahkannya asam (H3O+). Asam yang di gunakan adalah asam yang sama dengan anionnya. Jika [Fe(H2O)5(OH)]Cl2 (s) ditambah asam atau (H3O+) maka kesetimbanagn akan bergeser ke arah kiri atau  [Fe(H2O)6]Cl3 (aq) sehingga endapan akan hilang.
4.      Penambahan konsentrasi reaktan (Fe3+ atau SCN-) pada  [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 menyebabkan warna menjadi lebih pekat dikarenakan Qc < Kc sehingga [produk] akan bertambah agar dia mencapai kesetimbangan sehingga Qc = Kc inilah yang menyebabkan [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 warnanya menjadi tambah pekat.
5.      Pengurangan konsentrasi reaktan (Fe3+ atau SCN-) pada  [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 menyebabkan warna menjadi memudar dikarenakan Qc > Kc sehingga [produk] akan berkurang agar dia mencapai kesetimbangan (Qc = Kc) inilah yang menyebabkan [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 warnanya menjadi memudar
6.      Pada saat penambahan Na2HPO4 pada [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 menyebabkan warna lrutan menjadi tak berwarna / bening hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi subtitusi ligan HPO4 dengan ligan SCN sehingga terbentuklah senyawa kompleks yang tak berwarna [Fe(HPO4)(H2O)5]Cl dalam reaksi :
[Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 + Na2HPO4 <--> [Fe(HPO4)(H2O)5]Cl + NaSCN + NaCl
7.      Pada saat penambahan NH4OH menyebabkan larutan menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena [Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 bersifat asam, pada saat ditambahkan zat basa akan mengakibabtkan larutan tersebut terdisosiasi ke larutan semula dalam reaksi :
[Fe(H2O)5(SCN)]Cl2 + NH4OH <--> [Fe(H2O)6]Cl3 + KSCN + NH4Cl
8.      Pada saat menambahkan AgNO3 dengan K2CrO4 terjadinya pembentukan endapan dikarenakan Ksp Ag2CrO4 sangat kecil

J.       Kesimpulan                 :
Dari hasil Praktikum dapat disimpulkan bahwa :
1.      kesetimbgan larutan dapat dipengaruhi oleh penambahan atau pengurangan konsentrasi, pembentukan kompleks (bisa pengurangan konsentrasi reaktan).
2.      harga Ksp = Qsp artinya larutaan tersebut tepat mengendap. Pada percobaan diperoleh Qsp Ag2CrO4 sebesar 2,2x10-7 M3 pada suhu 27oC.

K.    Daftar Pustaka                        :
·         Sukardjo, Dr., Prof . Kimia Fisik. Jakarta : Angasa
·         Daniel, (1990), Kimia Fisik.
·         Liprot, G.F., CS. (1985). Modern Physical Chemistr. Denmark : Bell dan Hyman Limited.
·         Day, R.A dan Underwood A.L. 1998. Kimia Analitik. Erlangga : Jakarta.
·         Petrucci, dkk. 2008. Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Jilid 3 Edisi kesembilan. Erlangga : Jakarta.

·         Petrucci, dkk. 2008. Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Jilid 2 Edisi kesembilan. Erlangga : Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gravimetri dan Contoh Soal

PENENTUAN KADAR LEMAK METODE BABCOCK

Penentuan Kadar Fe Total Metode Dikromatometri