Tepung Ikan/ Tepung Ikan Tuna sebagai Pakan syarat SNI

Tepung ikan merupakan unsur penting dalam pakan. Tepung ikan tuna ini memiliki kandungan protein yang sangat tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai pakan ikan dan hewan ternak.Pembuatan Tepung ikan tuna terbuat dari limbah pengalengan ikan. Tepung ikan tuna dibuat agar limbah dari ikan tidak tidak mencemari lingkungan serta limbah ikan tuna/kulitnya memiliki nilai jual yang tinggi untuk produk perternakan dan perikanan.  Spesies Tuna yang sering digunakan dalam produksi tepung ikan tuna adalah Tuna Skipjack, Tuna Yellowfin, dan Tuna Big Eye dikarenakan harga ikan tersebut yang relative murah dengan jumlah yang relative banyak.  Pengolahan Tepung Ikan Tuna dimasak dengan uap untuk melestarikan nilai gizi dan untuk meningkatkan aroma dan rasa Tuna tepung ikan tersebut.
Total Volatile Basic Nitrogen ( TVBN ) atau nilai kesegaran tepung ikan tuna sangat rendah mencerminkan masih segarnya bahan baku yang dipakai dalam produksi tepung ikan. Karena Minyak Ikan Tuna tidak di peras terlebih dahulu dalam pembuatan tepung ikan, maka kandungan lemak dapat beragam sesuai dengan jenis Tuna digunakan .

Ikan tuna ini memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan. Manfaat dari kadar lemak yang tinggi yaitu dapat mengurangi kebutuhan bagi yang menggunakan minyak kelapa sawit,Olein, atau Minyak sehingga bisa mengurangi biaya produksi pakan. Efek oksidasi dari kandungan lemak yang tinggi bisa di atasi dengan penambahan anti – oksidan ( ethoxyquin ) dan karena kadar air nya tetap rendah,menyebakan tepung ikan tuna tersebut lama berjamur/membusuk.


Standar Kandungan Tepung Ikan Tuna :
1.    Protein: 58% Min
2.    TVBN: 150 Max
3.    Fat: 12-15% Max
4.    Moisture: 10% Max
5.    Pepsin Digestibility: 90% Min
Persyaratan mutuTepung ikan tuna meliputi kandungan nutrisi dan kandungan bahan berbahaya. Persyaratan mutu standar tepung ikan yang harus dipenuhi berdasarkan SNI01-2715-1996 adalah sebagai berikut :

Komposisi
Mutu 1
Mutu 2
Mutu 3
Kadar Air (maksimal)
10%
12%
12%
Kadar Protein (minimal)
65%
55%
45%
Serat Kasar (maksimal)
1,5%
2,5%
3,0%
Abu (maksimal)
20%
25%
30%
Lemak (maksimal)
8%
10%
12%
Kalsium (%)
2,5-5,0
2,5-6,0
2,5-7,0
Posfor (%)
1,6-3,2
1,6-4,0
1,6-4,7
NaCl (maksimal)
2%
3%
4%

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gravimetri dan Contoh Soal

PENENTUAN KADAR LEMAK METODE BABCOCK

Laporan Praktikum Kesetimbangan Kimia