Soal Latihan OSN Kimia (Kinetika Kimia)
1.
Hitung tetapan laju untuk reaksi fase gas antara hidrogen
dan iodin pada 681
K jika laju hilangnya iodin 0.192 N m-2 det-1 ketika tekanan awal I2 823 N m-2
dan tekanan awal H2 10
500 N m-2.
Jika tekanan
iodin tidak diubah dan tekanan awal H2 naik menjadi 39500 N m-2,
berapakah laju reaksi sekarang?
2.
Data kinetik berikut diperoleh untuk reaksi antara nitrit
oksida dan hidrogen pada 700
°C:
2NO + H2 → N2
+ H2O
Konsentrasi
awal (mol dm-3)
|
NO
|
0.025
|
0.025
|
0.0125
|
H2
|
0.01
|
0.005
|
0.01
|
|
Laju
awal (mol dm-3 det-1)
|
2.4
x 10-6
|
1.2
x 10-6
|
0.6
x 10-6
|
Tentukan (a) orde reaksi untuk
setiap reaktan dan (b) tetapan laju reaksi pada 700 °C.
3.
Dekomposisi-terkatalisis
H2O2 dalam larutan berair diikuti dengan menitrasi contoh
dengan KMnO4 pada berbagai selang waktu untuk menentukan H2O2
yang tidak terurai.
Waktu
(menit)
|
5
|
10
|
20
|
30
|
50
|
Volume
KMnO4 (cm3)
|
37.1
|
29.8
|
19.6
|
12.3
|
5.0
|
Tunjukkan
secara grafis bahwa reaksi orde pertama dan tentukan tetapan lajunya.
4.
Reaksi
antara trietilamina dan metil iodida menghasilkan amonium kuaterner:
(C2H5)3N + CH3I → CH3(C2H5)3NI
Pada 20 °C, dengan
konsentrasi awal [amina]0 = [CH3I]0 = 0.224 mol dm-3
dalam larutan CCl4, reaksi diikuti dengan menentukan secara
potensiometri amina yang
tidak bereaksi, dan diperoleh data sebagai berikut:
Waktu
(menit)
|
10
|
40
|
90
|
150
|
300
|
Konsentrasi
amina (mol dm-3)
|
0.212
|
0.183
|
0.149
|
0.122
|
0.084
|
Tunjukkan bahwa
reaksi orde kedua secara keseluruhan dan hitunglah tetapan lajunya.
5.
Reaksi netralisasi nitroetana dalam larutan berair berlangsung
menurut persamaan laju
Percobaan
pada 0 °C dengan konsentrasi awal kedua reaktan 0.01 mol dm-3
memberikan nilai 150 detik untuk waktu paruh reaksi. Hitunglah tetapan laju
reaksi itu pada 0 °C.
6.
Dua
zat A dan B melangsungkan reaksi dwimolekular. Tabel berikut
menunjukkan konsentrasi A pada berbagai waktu untuk eksperimen yang dilakukan
pada suhu konstan 117
°C.
104
[A] (mol dm-3)
|
10.00
|
7.94
|
6.31
|
5.01
|
3.98
|
Waktu
(menit)
|
0
|
10
|
20
|
30
|
40
|
Jika
konsentrasi awal B 2.5 mol dm-3, hitunglah tetapan laju orde kedua
untuk reaksi itu.
7.
Dalam reaksi orde kedua antara isobutil bromida dan
natrium etoksida dalam etanol pada 95 °C, konsentrasi awal kedua reaktan berturut-turut 0.0505
dan 0.0762 mol dm-3. Penurunan
x dalam konsentrasi kedua reaktan
diukur sebagai berikut:
103 x
(mol dm-3)
|
0
|
5.9
|
10.7
|
16.6
|
23.0
|
27.7
|
33.5
|
Waktu (menit)
|
0
|
5
|
10
|
17
|
30
|
40
|
60
|
Hitunglah tetapan laju reaksi
tersebut.
8.
Hasil
berikut diperoleh untuk dekomposisi amonia pada permukaan tungsten yang
dipanasi:
Tekanan
awal (torr)
|
65
|
105
|
150
|
185
|
Waktu
paruh (detik)
|
290
|
460
|
670
|
820
|
Tentukan orde
reaksi tersebut.
9.
Data
berikut diperoleh pada hidrolisis sukrosa 17% dalam larutan HCl 0.099 mol L-1
pada 35°C:
t (menit)
|
9.82
|
59.60
|
93.18
|
142.9
|
294.8
|
589.4
|
Sukrosa tersisa (%)
|
96.5
|
80.3
|
71.0
|
59.1
|
32.8
|
11.1
|
Tentukan
orde reaksi terhadap sukrosa dan nilai tetapan laju reaksi.
10.
Penguraian HI menjadi H2 + I2 pada
508 °C
memiliki waktu paruh 135 menit ketika tekanannya 1 atm dan 13.5 menit ketika tekanannya 0.1
atm. Tentukan orde reaksi serta nyatakan tetapan laju reaksi dalam (a) L mol-1 det-1,
(b) bar-1
det-1, dan (c) cm3 det-1.
11.
Reaksi antara propionaldehida dan asam hidrosianat telah
dipelajari pada 25°C dalam sistem larutan berair, dan diperoleh nilai-nilai
konsentrasi berikut pada berbagai waktu.
t (menit)
|
2.78
|
5.33
|
8.17
|
15.13
|
19.80
|
|
[HCN](mol L-1)
|
0.0990
|
0.0906
|
0.0830
|
0.0706
|
0.0653
|
0.0424
|
[C3H7CHO] (mol L-1)
|
0.0566
|
0.0482
|
0.0406
|
0.0282
|
0.0229
|
0.0000
|
Tentukan orde reaksi dan nilai tetapan laju reaksi.
12.
Hidrogen peroksida bereaksi dengan ion tiosulfat dalam
larutan yang sedikit asam sebagai berikut:
H2O2
+ 2S2O32- + 2H+ → 2H2O +
S4O62-
Laju reaksi ini bebas dari pengaruh konsentrasi ion
hidrogen pada pH 4-6. Data berikut diperoleh pada 25 °C dan pH 5.0
dengan konsentrasi awal H2O2 dan S2O32-
berturut-turut 0.036 dan 0.02040 mol L-1.
t (menit)
|
16
|
36
|
43
|
52
|
[S2O32-](x 10-3
mol L-1)
|
10.30
|
5.18
|
4.16
|
3.13
|
Berapa orde reaksi tersebut dan tetapan
lajunya.
13.
Suatu reaksi
fase gas 2A D B
berorde ke-2
terhadap A. Reaksi ini
berlangsung sempurna dalam tabung reaksi yang konstan volume dan suhunya,
dengan waktu paruh 1 jam. Jika tekanan awal A ialah 1 bar, berapa tekanan
parsial A dan B serta tekanan total pada 1 jam, 2 jam, dan pada
kesetimbangan?
14.
Larutan A
dicampur dengan volume yang sama dari larutan B yang mengandung jumlah mol yang
sama, maka terjadi reaksi A + B → C. Dalam 1 jam, A
telah bereaksi sebanyak 75%. Berapa banyak A yang belum bereaksi setelah 2 jam jika
reaksi (a) berorde ke-1
terhadap A dan ke-0
terhadap B; (b) berorde ke-1
terhadap A maupun B; (c) berorde ke-0 terhadap
A maupun B.
15.
Suatu reaksi
dapat-balik
orde pertama A D B memiliki k1 = 10-2 det-1 dan
.
Jika [A]0 = 0.01
mol L-1 dan [B]0 = 0,
berapakah
konsentrasi B setelah 30 detik?
16.
Tiga tahap pertama dalam peluruhan 238U adalah
Jika kita
memulai dengan 238U, berapa fraksi 234Th setelah 10, 20,
40, dan 80 hari?
17.
Laju
awal reaksi BrO3- + 3SO32- D Br- + 3SO42- dinyatakan oleh k[BrO3-][ SO32-][H+].
Berikan sebuah hukum
laju yang secara termodinamik mungkin untuk reaksi kebalikannya.
18.
Tuliskan hukum laju untuk mekanisme berikut:
Jika konsentrasi
B kecil dibanding A, C, dan D, pendekatan keadaan
tunak mungkin digunakan untuk menurunkan hukum laju. Tunjukkan bahwa reaksi
ini dapat mengikuti persamaan orde pertama pada tekanan tinggi dan orde kedua
pada tekanan rendah.
19.
Reaksi 2
SO2 + O2 D 2 SO3 dikatalisis
dengan mekanisme
Tetapan kesetimbangan
(Kc) suatu reaksi
dihubungkan dengan tetapan-tetapan laju tahapan penyusunnya (ki dan k-i) dengan
persamaan
Ujilah hubungan ini untuk mekanisme di atas.
20.
Pada
518 °C, laju penguraian suatu contoh gas asetaldehida yang tekanan awalnya 363
torr ialah 1.07 torr det-1 ketika 5.0% telah bereaksi dan 0.76 Torr
det-1 ketika 20.0% telah bereaksi. Tentukan orde reaksi tersebut.
21.
Tetapan
laju dekomposisi orde pertama N2O5 dalam reaksi 2N2O5(g) à 4NO2(g) + O2(g) ialah 3.38 x 10-5 det-1 pada 25 °C.
(a) Berapa waktu paruh N2O5?
(b) Berapa tekanan parsial N2O5
yang awalnya 500 torr, (i) 10 detik & (ii) 10 menit kemudian?
22.
Reaksi
orde kedua jenis A + B à P dilakukan dalam larutan
yang awalnya mengandung 0.050 mol L-1 A dan 0.080 mol L-1
B. Setelah 1.0 jam, konsentrasi A turun menjadi 0.020 mol L-1.
(a) Hitung tetapan laju reaksi.
(b) Berapa waktu paruh reaktan
masing-masing?
23.
Tetapan
laju orde kedua untuk reaksi
CH3COOC2H5(aq) + OH-(aq) à CH3CO2-(aq) + CH3CH2OH(aq)
ialah 0.11 L mol-1det-1.
Berapa konsentrasi ester setelah (a) 10 detik dan (b) 10 menit jika konsentrasi
awal adalah [NaOH] = 0.050 M dan [CH3COOC2H5]
= 0.100 M?
24.
Reaksi
A + 2B à P + Q menaati hukum laju v = k[A][B]
dengan k = 3.67 x 10-3 M-1
det-1. Pada awal reaksi, 0.255 mol A dicampur dengan 0.605 mol B
dalam 1.70 L pelarut. Hitunglah nilai awal
serta laju awal reaksi
itu.
25.
Mekanisme
reaksi
melibatkan zat antara A. Deduksikan
hukum laju untuk reaksi tersebut.
26.
Perhatikan
mekanisme berikut untuk renaturasi heliks rangkap dari unting-untingnya, yaitu
A dan B:
dengan
hts = heliks takstabil dan hrs = heliks rangkap stabil. Turunkan persamaan laju
untuk pembentukan hrs.
27.
Data
berikut diperoleh untuk pembentukan urea dari amonium sianat:
NH4CNO à H2NCONH2
Awalnya
22.9 g amonium sianat dilarutkan dalam cukup air untuk menyiapkan 1.00 L
larutan. Tentukan orde reaksi, tetapan laju, dan massa amonium sianat yang tersisa setelah 300
menit jika diperoleh data berikut:
t (menit)
|
0
|
20.0
|
50.0
|
65.0
|
150
|
m urea (g)
|
0
|
7.0
|
12.1
|
13.8
|
17.7
|
28.
Data
berikut diperoleh untuk reaksi: (CH3)3CBr
+ H2O → (CH3)3COH + HBr
t (jam)
|
0
|
3.15
|
6.20
|
10.00
|
18.30
|
30.80
|
[(CH3)3CBr] (x 10-2
mol L-1)
|
10.39
|
8.96
|
7.76
|
6.39
|
3.53
|
2.07
|
Tentukan orde
reaksi, tetapan laju, dan konsentrasi molar (CH3)3CBr
setelah 43.8 jam.
29.
Dekomposisi fase gas asam asetat pada 1189 K berlangsung
melalui 2 reaksi
paralel:
(1) CH3COOH → CH4
+ CO2 k1 = 3.74 det-1
(2) CH3COOH → H2C=C=O
+ H2O k2 = 4.65 det-1
Berapakah persentase maksimum ketena CH2CO
yang dapat diperoleh pada suhu itu?
30.
Reaksi konsekutif A à B à C berlangsung
dengan [A]0 = 1.0
mol L-1 dan k1
= 1.0 menit-1.
(a) Buatlah alur [A], [B], dan
[C] terhadap t untuk
dalam 1 grafik. Gunakan t = 0–2 menit dengan
selang 0.05 menit.
(b) Tentukan
waktu pada saat [B] mencapai maksimum.
Jawaban:
1.
k = 2.22 x 10-8 N-1
m2 det-1; v =
0.722 N m-2 det-1.
2.
(a)
Orde ke-2 terhadap NO, ke-1 terhadap H2; (b) k = 0.384 dm6 mol-2 det-1.
3.
ln
[H2O2]t
= 3.8462 – 0.0446t, r = 99.99%; k = 4.5 x 10-2 menit-1.
4.
1/[amina]t = 4.4749 + 0.0248t, r
= 99.99%; k = 2.48 x 10-2
dm3 mol-1 menit-1.
5.
k = 0.67 dm3 mol-1
det-1.
6.
; k = 9.21 x 10-3
dm3 mol-1 menit-1.
7.
= -0.4133 – 8.4647 x 10-3t, r = 99.97%;
k = 0.329 dm3 mol-1
menit-1.
8.
Orde
ke-0.
9.
Orde
ke-1, ln [sukrosa]t = 2.8352 – 3.7408 x 10-3 t, r
= 99.99%; k = 3.74 x 10-3
menit-1.
10.
Orde
ke-2; (a) 3.96 x 10-2 L mol-1 det-1, (b) 6.09
x 10-4 bar-1 det-1, (c) 6.57 x 10-23
cm3 det-1.
11.
Orde
ke-2,
= 0.4789 + 0.02883t, r = 99.99%; k = 0.680 L mol-1 det-1.
12.
Orde
ke-2,
= 0.5868 + 0.03066t, r = 99.97%; k = 0.594 L mol-1 det-1.
13.
1
jam: pA = 0.5 bar, pB = 0.25 bar, p = 0.75 bar; 2 jam: pA = 1/3
bar, pB = 1/3
bar, p = 2/3
bar;
Setimbang:
pA = 0, pB = 0.5 bar, p = 0.5 bar.
14.
(a)
6.25%; (b) 14.29%; (c) tidak ada sisa.
15.
2.5
x 10-3 mol L-1.
16.
Berturut-turut
3.7 x 10-12, 6.4 x 10-12, 1.0 x 10-11, 1.3 x
10-11.
17.
v = kb [SO32-]-2[H+][Br-][SO42-]3.
18.
yang menjadi
pada
P # dan
pada
P $.
20.
Orde
ke-2.
21.
(a)
10.3 kdet; (b) i. 499.66 torr, ii. 480.13 torr.
22.
(a)
4.13 x 10-3 L mol-1 det-1; (b) 0.71 jam (untuk
A) dan 2.05 jam (untuk B).
23.
(a)
0.095 M; (b) 0.051 M.
24.
Laju
awal = 1.96 x 10-4 mol L-1 det-1,
= –1.96 x 10-4
mol L-1 det-1
27.
Orde
ke-2; k = 59.63 mL mol-1
menit-1; 2.926 g.
28.
Orde
ke-1; k = 1.5061 x 10-5
det-1; 9.816 mmol L-1.
29.
55.4%
30.
(b)
1 menit.
Komentar