Penentean Kadar Lemak Metode Soxlet
I.
Judul Praktikum : Penentuan Kadar Lemak Metode Soxlet
II.
Tanggal Praktikum : Jum’at , 16 Mei 2014
III.
Tanggal Laporan : Jum’at , 23 Mei 2014
IV.
Identitas Sample
1.
Nama Sample :
Sample Bakso
2.
Warna Sample :
Abu-Abu
3.
Bentuk Sample :
Padat
V.
Tujuan Praktikum :
Dapat
menentukan kadar lemak metode soxlet
VI.
Prinsip Percobaan :
Sejumlah
tertentu sampel, diekstraksi lemaknya menggunakan pelarut yang sesuai selama
waktu tertentu dengan alat ekstraksi soxhlet. Kadar lemak dihitung dari berat
lemak yang diperoleh hasil ekstraksi dibandingkan terhadap berat sampel.
VII.
Dasar Teori :
Analisa
lemak secara kasar :
1. Metode
kering : soxlet, yaitu bahan yg berbentuk padat
2. Metode
basah : babcock, yaitu bahan yang
berbentuk cair
Penentuan kadar lemak dengan pelarut , selain lemak juga terikut
fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid dan figment yang lain, karena
itu hasil analisanya disebut lemak kasar ( crude fat ).
Bahan halus dan kering dibungkus dengan kertas saring , dan di
simpan dalam soklet, susun alat soklet dengan labu bundar atau datar yang
berisi pelarut polar dan kondensor sambungkan dengan pendingin on kan heating
mantle biarkan pelarut non polar mengekstrak minyak dalam sampel selama 4-6 jam
VIII.
Alat dan Bahan :
Alat :
1.
Labu dasar bullat
2.
Alat Soxlet
3.
Neraca Analitik
4.
Kondensor Ball
5.
Heating Mantle
6.
Oven
Bahan :
1.
Sample Bakso
2.
N-Hexana
3.
Kertas Isap
IX.
Langkah Kerja :
1.
Timbang 2-5 g
sampel yang telah dihaluskan atau diiris kecil ,lalu bungkus dengan kertas
isap.
2.
Pasang labu dasar bundar yang berisi batu didih dan telah
diketahui beratnya pada alat soxhlet.
3.
Masukkan pelarut n-Hexan melalui alat soxhlet hingga penuh,
biarkan turun dan tambahkan setengah kelebihannya.
4.
Pasang kondensor pada soxhlet, lalu nyalakan heating mantel.
(lakukan refluks selama 4 jam)
5.
Setelah residu dalam labu dasar bundar diaduk, lanjutkan ekstraksi
selama 2 jam.
6.
Lakukan destilasi secara tidak langsung.
7.
Sisa pelarut diuapkan dalam penangas air, lalu keringkan residu
pada suhu 100ÂșC.
8.
Timbang residu hingga diperoleh berat konstan.
9.
Hitung kadar lemak dalam sampel
X.
Data Pengamatan :
Data
Penimbangan Labu Dasar Bulat Kosong
Penimbangan
|
1
|
2
|
Massa Alat
|
18,3323 gram
|
18,33323 gram
|
Data
Penimbangan Labu Dasar Bulat + Residu
Penimbangan
|
1
|
2
|
Massa Alat + Residu
|
18,5648 gram
|
18,5648 gram
|
Perhitungan
Berat
lemak = (massa labu + residu) -
(massa residu)
= (18,5648) -
(18,3323)
= 0,2325 gram
%
lemak = massa lemak / massa
sample x 100%
= 0,2325 /
2,3650 x 100%
= 9,83%
XI.
Pembahasan :
1. Peanasan
harus menggunakan heating mantle dikarenakan sifat N-Hexana yang mudah terbakar
2. Penamabahan
N-Hexana harus melalui alat soxlet jangan langsung kedalam labu dasar bulat
karena ditakutkan N-Hexana tidak akan memenuhi alat soxlet
3. Penguapan
pelarut N-Hexana dilakukan dengan cara :
1. Tetap
memanaskan pada alat soxlet tapi jangan sampai pelarut memenuhi alat soxlet
kemudian buang dan tamping pelarut hingga pelarut habis
2. Uapkan
diatas penanggas air hingga pelarut menguap semua
XII.
Kesimpulan :
Dari
hasil praktikum penentuan kadar leak metode soxlet pada sample bakso diperoleh
hasil kadar lemak sebesar 9,83 %
XIII.
Daftar Pustaka :
Komentar