Penentuan Kadar Klorida Dalam Air Sumur
I.
Judul PRaktikum :
Penentuan Klorida
II.
Tanggal Praktikum : Jum’at , 20 September 2013
III.
Tanggal Laporan :
Jum’at, 27 September 2013
IV.
Identitas Sample :
a.
Jenis Sample :
sample air tanah
b.
Lokasi Samlple :
air sumur, ujung berung
c.
Teknik Sampling :
grab sampling
d.
Volume Sample :
5 L
V.
Tujuan Praktikum :
Mengetahui konsentrasi kloridaa dalam sample air
VI.
Prinsip Percobaan :
Sejumlah tertentu sampel air
dititrasi dengan AgNO3 dalam suasana netral sedikit basa
dengan bantuan indikator K2CrO4 sampai terjadi perubahan
warna suspensi dari kuning menjadi kuning kecoklatan. Pada TE, mEk Cl-
= mEk AgNO3, sehingga ppm Cl- dapat dihitung
VII.
Dasar Teori :
A.
Klorida
Kebanyakan klorida larut dalam air
kecuali Hg2Cl2 , HgCl2 ,AgCl, PbCl2,
CuCl , BiOCl , SbOCl ,Hg2OCl2
B.
Analisis Kualitatif Klorida
Klorida akan mengendap dengan
penambahan AgNO3 membentuk AgCl yang berwarna putih tapi dengan penambahan
NH4OH berlebih membentuk Ag(NH3)2+
C.
Analisis Kuantitatif Klorida
Analisis klorida delakukan dengan
cara argentometri (pengendapan)
Prinsipnya :
Dalam
larutan netral atau netral sedikit basa K2CrO4 dapat
menunjukan Titik akhir, yang berwarna merah membentuk Ag2CrO4
.
Zat baku primer yang biasa
digunakan NaCl p.a atau KSSCN. Ion – ion pengganggu dalam penetapan ini adalah
ion bromide, ion iodide dan dan CN- tapi dalam jumlah sedikit tidak akan
mengganggu, Tapi ion yang dalam jumlah yang dalam jumlah sangat sedikit akan
sangat mengganggu adalah ion sulfide ferri sulfat dan ion sulfat.
VIII.
Alat dan Bahan :
a.
Alat
:
1.
Labu Erlenmeyer 250 mL
2.
Batang Pengaduk
3.
Corong Pendek
4.
Pipet Tetes
5.
Sendok
6.
Kertas Isap
7.
Gelas Kimia 100 mL
8.
Botol Semprot
9.
Kaca Arloji
10.
Gelas ukur 100 mL
11.
Gelas ukur 5 mL
12.
Buret coklat 50 mL
13.
Klem
14.
Statif
b.
Bahan :
1. Sampel
air
2. HNO3
8 N
3. K2CrO4
5 %
4. MgO
5. AgNO3
standar (+ 0,025 N)
IX.
Langkah Kerja :
1. Ambil 100 mL sampel air yang jernih,
masukan kedalam labu
Erlenmeyer.
2. Tambahkan HNO3 8 N jika
sampel bersifat basa, lalu tambahkan 0,5
mL larutan K2CrO4 5 %.
3. Tambahkan serbuk MgO hingga sampel
berwarna kuning.
4. Titrasi dengan larutan AgNO3
standar (+ 0,025 N) hingga terjadi
perubahan warna suspensi dari kuning menjadi kuning kecoklatan.
5. Hitung ppm Cl- dalam sampel.
6. Lakukan langkah 1-6 secara duplo.
X.
Data Pengamatan :
Titrasi
|
1
|
2
|
Skala akhir
|
3,30
ml
|
3,30 ml
|
Skala awal
|
0,00
ml
|
0,00 ml
|
Volume
|
3,30
ml
|
3,30 ml
|
Warna titik
akhir
|
merah
|
merah
|
[AgNO3]
= 0,0244 N
Perhitungan :
Ppm Cl = massa Cl/volume
= [AgNO3]
x volume x BE / volume sample
= 0,0244 x 3,30 x
35,5 / 0,1L
= 28,585 ppm
Persamaan
Reaski :
Cl-(aq)
+ AgNO3(aq) AgCl(s) + NO3-(aq)
CrO42-(aq)
+ 2AgNO3(aq) Ag2CrO4(s)
+ 2NO3-(aq)
XI.
Pembahasan :
1.
Ksp AgCl > Ag2CrO4
sehingga K2CrO4 dapat digunakan sebagai indicator
dikarenakan AgCl mengendap terlebih dahulu sehingga pada saat TA karena Ksp Ag2CrO4
lebih kecil yang terdeteksi adalah warna endapan Ag2CrO4
2.
Larutan AgNO3 harus disimpan dikaca
coklat dikaenakandapat terurai oleh cahaya menjadi Ag2O
3.
Larutan jangan bersifat asam dikarenakan akan
terbentuknya warna jingga dari K2CrO4 sehingga pada saat
perubahan warna akan sulit teramati.
XII.
Kesimpulan :
Dari hasil praktikum diperoleh konsentrasi klorida sebesar 28,585 ppm
XIII.
Daftar Pustaka :
I.
Judul PRaktikum :
Penentuan Klorida
II.
Tanggal Praktikum : Jum’at , 20 September 2013
III.
Tanggal Laporan :
Jum’at, 27 September 2013
IV.
Identitas Sample :
a.
Jenis Sample :
sample air tanah
b.
Lokasi Samlple :
air sumur, ujung berung
c.
Teknik Sampling :
grab sampling
d.
Volume Sample :
5 L
V.
Tujuan Praktikum :
Mengetahui konsentrasi kloridaa dalam sample air
VI.
Prinsip Percobaan :
Sejumlah tertentu sampel air
dititrasi dengan AgNO3 dalam suasana netral sedikit basa
dengan bantuan indikator K2CrO4 sampai terjadi perubahan
warna suspensi dari kuning menjadi kuning kecoklatan. Pada TE, mEk Cl-
= mEk AgNO3, sehingga ppm Cl- dapat dihitung
VII.
Dasar Teori :
A.
Klorida
Kebanyakan klorida larut dalam air
kecuali Hg2Cl2 , HgCl2 ,AgCl, PbCl2,
CuCl , BiOCl , SbOCl ,Hg2OCl2
B.
Analisis Kualitatif Klorida
Klorida akan mengendap dengan
penambahan AgNO3 membentuk AgCl yang berwarna putih tapi dengan penambahan
NH4OH berlebih membentuk Ag(NH3)2+
C.
Analisis Kuantitatif Klorida
Analisis klorida delakukan dengan
cara argentometri (pengendapan)
Prinsipnya :
Dalam
larutan netral atau netral sedikit basa K2CrO4 dapat
menunjukan Titik akhir, yang berwarna merah membentuk Ag2CrO4
.
Zat baku primer yang biasa
digunakan NaCl p.a atau KSSCN. Ion – ion pengganggu dalam penetapan ini adalah
ion bromide, ion iodide dan dan CN- tapi dalam jumlah sedikit tidak akan
mengganggu, Tapi ion yang dalam jumlah yang dalam jumlah sangat sedikit akan
sangat mengganggu adalah ion sulfide ferri sulfat dan ion sulfat.
VIII.
Alat dan Bahan :
a.
Alat
:
1.
Labu Erlenmeyer 250 mL
2.
Batang Pengaduk
3.
Corong Pendek
4.
Pipet Tetes
5.
Sendok
6.
Kertas Isap
7.
Gelas Kimia 100 mL
8.
Botol Semprot
9.
Kaca Arloji
10.
Gelas ukur 100 mL
11.
Gelas ukur 5 mL
12.
Buret coklat 50 mL
13.
Klem
14.
Statif
b.
Bahan :
1. Sampel
air
2. HNO3
8 N
3. K2CrO4
5 %
4. MgO
5. AgNO3
standar (+ 0,025 N)
IX.
Langkah Kerja :
1. Ambil 100 mL sampel air yang jernih,
masukan kedalam labu
Erlenmeyer.
2. Tambahkan HNO3 8 N jika
sampel bersifat basa, lalu tambahkan 0,5
mL larutan K2CrO4 5 %.
3. Tambahkan serbuk MgO hingga sampel
berwarna kuning.
4. Titrasi dengan larutan AgNO3
standar (+ 0,025 N) hingga terjadi
perubahan warna suspensi dari kuning menjadi kuning kecoklatan.
5. Hitung ppm Cl- dalam sampel.
6. Lakukan langkah 1-6 secara duplo.
X.
Data Pengamatan :
Titrasi
|
1
|
2
|
Skala akhir
|
3,30
ml
|
3,30 ml
|
Skala awal
|
0,00
ml
|
0,00 ml
|
Volume
|
3,30
ml
|
3,30 ml
|
Warna titik
akhir
|
merah
|
merah
|
[AgNO3]
= 0,0244 N
Perhitungan :
Ppm Cl = massa Cl/volume
= [AgNO3]
x volume x BE / volume sample
= 0,0244 x 3,30 x
35,5 / 0,1L
= 28,585 ppm
Persamaan
Reaski :
Cl-(aq)
+ AgNO3(aq) AgCl(s) + NO3-(aq)
CrO42-(aq)
+ 2AgNO3(aq) Ag2CrO4(s)
+ 2NO3-(aq)
XI.
Pembahasan :
1.
Ksp AgCl > Ag2CrO4
sehingga K2CrO4 dapat digunakan sebagai indicator
dikarenakan AgCl mengendap terlebih dahulu sehingga pada saat TA karena Ksp Ag2CrO4
lebih kecil yang terdeteksi adalah warna endapan Ag2CrO4
2.
Larutan AgNO3 harus disimpan dikaca
coklat dikaenakandapat terurai oleh cahaya menjadi Ag2O
3.
Larutan jangan bersifat asam dikarenakan akan
terbentuknya warna jingga dari K2CrO4 sehingga pada saat
perubahan warna akan sulit teramati.
XII.
Kesimpulan :
Dari hasil praktikum diperoleh konsentrasi klorida sebesar 28,585 ppm
XIII.
Daftar Pustaka :
Komentar