Penentuan COD (Chemical Oxygen Demand)
I.
Judul Praktikum :
Penentuan COD (Chemical Oxygen Demand)
II.
Tanggal Praktikum : Jum,at, 13 September 2013
III.
Tanggal Laporan :
Jum’at, 20 September 2013
IV.
Identitas Sample :
a.
Jenis Sample :
sample air tanah
b.
Lokasi Sample :
air sumur , ujung berung
c.
Teknik Sampling :
Grab Sampling
d.
Volume Sample :
5 Liter
V.
Tujuan Praktikum :
Dapat menentukan konsentrasi O2 yang ada didalam sample
VI.
Prinsip Percobaan :
Zat organik dalam sampel air dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7
standar berlebih dalam suasana asam
dan panas. Kemudian K2Cr2O7 sisa dititrasi
dengan larutan (NH4)2Fe(SO4)2 oleh
bantuan indikator ferroin sampai terjadi perubahan warna dari biru hijau
menjadi merah kecoklatan.
VII.
Dasar Teori :
COD adalah jumlah O2 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat
organic yang ada didalam sample air, dimana pengoksidasinya adalah K2Cr2O7
.
Angka COD merupakan ukuran dari pencemaran air oleh zat zat organic yang
secara alamiah dapat dioksidasi oleh proses mikrobiologis dan mengakibatkan
berkurangnya oksigen terlarut dalam sample.
Sebagian zat organic melalui test COD dioksidasi oleh K2Cr2O7
dalam suasana asam dan panas selama reaksi dengan alat refluks agar zat
organic (volatile) tidak teruapkan ke luar.
Penambahan AgSO4
digunakan sebagai katalis sedangkan HgSO4 digunakan sebagai
penghilang klorida karena ditakutkan klorida akan bereaksi dengan K2Cr2O7
.
VIII.
Alat dan Bahan :
a.
Alat :
1.
Labu Erlenmeyer 500 mL
2.
Labu didih 500 mL
3.
Neraca Analitik
4.
Corong Pendek
5.
Pipet Tetes
6.
Sendok
7.
Kertas Isap
8.
Gelas Kimia 100 mL
9.
Botol Semprot
10.
Kaca Arloji
11.
Gelas ukur 50 mL
12.
Gelas ukur 10 mL
13.
Alat Refluks
14.
Pemanas
15.
Pipet seukuran 25 mL
16.
Buret 50 mL
17.
Klem
18.
Statif
b.
Bahan :
1. Sampel
air
2. H2SO4
pekat
3. K2Cr2O7
+ 0,1 N
4. (NH4)2Fe(SO4)2
standar + 0,1 N
5. Larutan
Indikator Ferroin
6. Air
bebas zat organic
IX.
Langkah Kerja :
- Masukkan 50 mL sampel air ke dalam labu didih
500 mL.
- Tambahkan 25,00 mL larutan K2Cr2O7
+ 0,1 N kemudian tambahkan 10 mL H2SO4 pekat
dengan hati-hati melalui dinding labu.
- Masukkan beberapa butir batu didih, kemudian aduk
campuran dengan jalan menggoyangkan labu dengan hati-hati.
- Kemudian refluks campuran selama 2 jam.
- Dinginkan, bilasi alat reflux (pendingin) tiga
kali dengan sedikit air bebas zat organik dan cairan dipindahkan ke dalam
labu erlenmeyer 500 mL kemudian encerkan hingga isinya menjadi 300 mL
dengan air bebas zat organik.
- Tambahkan 15 tetes indikator ferroin, kemudian titrasi
dengan larutan standar (NH4)2Fe(SO4)2
+ 0,1 N sampai terjadi perubahan warna dari biru hijau menjadi
merah kecoklatan.
- Lakukan penetapan blanko terhadap K2Cr2O7
dengan perlakuan seperti di atas, dan sampel diganti dengan air bebas zat
organik.
- Lakukan langkah 1-7 secara duplo.
X.
Data Pengamatan :
Tabel
Titrasi COD
Titrasi
|
1
|
2
|
Skala akhir
|
24,50
ml
|
24,50 ml
|
Skala awal
|
0,00
ml
|
0,00 ml
|
Volume
|
24,50
ml
|
24,50 ml
|
Warna Titik
Akhir
|
Merah
kecoklatan
|
merah
kecoklatan
|
Tabel Blanko
Titrasi
|
1
|
2
|
Skala akhir
|
25,30
ml
|
25,30 ml
|
Skala awal
|
0,00
ml
|
0,00 ml
|
Volume
|
25,30
ml
|
25,30 ml
|
Warna Titik
Akhir
|
Merah
kecoklatan
|
merah
kecoklatan
|
Perhitungan :
[FAS] = 0,1N
[K2Cr2O7] = 0,05N
[FAS] = massa/be x 100/4 = 19,6004/392 x 1000/500 = 0,1000N
Ppm COD = (volume blanko – volume titrasi) x [FAS] x
8000 / volume sample
= ( 25,30 – 24,50) x 0,1N x 8000/50
= 12,8 ppm
Persamaan reaksi :
CxHyOz
(aq) + Cr2O7 2-(berlebih)(aq) à
Cr3+(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Cr2O72-(aq) +
6Fe2+-(aq) + 14H+(aq)
à 6Fe3+(aq) + 2Cr3+(aq) +7H2O(l)
Fe2+(aq) +
3Ph(aq) à [ FePh3
]2+(aq)
XI.
Pembahasan :
1.
Sample
harus ditambahan HgSO4 agar klorida yang ada didalam sample akan ikut
teroksidasi oleh penambahan K2Cr2O7, karena
klorida akan mengendap berwarna putih membentuk HgCl2 dan
perhitungan akan akurat karena volume titrasi akan berkurang jika adanya
klorida dalam sample yang tidak diketahui konsentrasinya
2.
Setelah
selesai proses refluks alat harus dibilas oleh air bebas zat organik karena
jika dibilas dengan air ditakutkan adanya zat organik yang ada didalam air yang
akan membuat perhitungan dan pengukuran tidak akurat
3.
Harus
dilakukannya blanko dikarenakan agar mengetahui berapa zat organik yang telah
dioksidasi dalam sample / COD yang bereaksi
XII.
Kesimpulan :
Dari hasil praktikum diperoleh ppm COD sebesar 12,8 ppm
XIII.
Daftar
Pustaka :
Komentar