Penentuan Zat Organik Cara Asam

PENENTUAN ZAT ORGANIK CARA ASAM
DISUSUN OLEH RESA GUSMAN
i.                     Judul Praktikum                                        : PENENTUAN ZAT ORGANIK CARA ASAM
ii.                   Tanggal Praktikum                                   : Jum’at , 27 September 2013
iii.                  Tanggal Laporan                                       : Jum’at , 4 Oktober 2013
iv.                 Identitas Sample                                      :
1.       Jenis sample              : Sample Air Tanah
2.       Lokasi sample            : Air Sumur Kampung Cijambe , Ujung Berung
3.       Teknik sampling        : Grab Sampling (Kasar)
4.       Volume sample        : 5 Liter
v.                   Tujuan Praktikum                                    :
Dapat menentukan kadar zat organic dalam sample air
vi.                 Prinsip Percobaan                                    :
Zat organik dalam sampel air dioksidasi oleh larutan KMnO4 standar berlebih pada suasana asam, KMnO4 sisa direaksikan dengan H2C2O4 berlebih dalam suasana asam dan panas, kemudian kelebihan H2C2O4 dititrasi dengan KMnO4 standar sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi rose pucat.
vii.    Dasar Teori                                                         :
        Zat organic adalah indicator pencemar dalam air. Tingginya ppm zat organic artinya banyak pencemar . Zat organic mudah terurai oleh mikroorganisme sehingga dapat menyebabkan O2 dalam air berkurang. Bila terus terjadi air akan menjadi bau.
        Bahan organic terdiri dari 3 sumber, Antara lain :
1.       Alam
        Minyak nabati dan hewani, alkanoid, selulosa dan kanji
2.       Sintesis
        Bahan organic yang dapat diperoleh dari manusia
3.       Fermentasi
        Contohnya alcohol, asam laktat, asam asetat, gliseol, dll
                                Karakteristik Bahan Organik :
1.       Mudah terbakar
2.       Memiliki titik didih dan titik leleh yang relative rendah
3.       Kurang larut dalam air
4.       Memiliki isomer yang serupanggi
5.       Senyawa organic sumber makanan mikroorganisme
6.       Reaksi Antara zat organic berlangsung lama
7.       Mr senyawa organic tinggi
viii.  Alat Dan Bahan                                 :
Alat :
1.       Labu erlenmeyer 250 mL
2.       Corong Pendek
3.       Pipet Tetes
4.       Kertas Isap
5.       Gelas Kimia 100 mL
6.       Botol Semprot
7.       Kaca Arloji
8.       Pipet seukuran 10 mL
9.       Gelas ukur 100 mL
10.   Gelas ukur 10 mL
11.   Buret coklat 50 mL
12.   Klem
13.   Statif
14.   Kassa
15.   Kaki tiga
16.   Pembakar bunsen
                Bahan :
1.       Sampel air
2.       H2SO4 4 N
3.       Larutan KMnO4 standar + 0,01 N
4.       Larutan H2C2O4 standar + 0,01 N
5.       Aqua DM
ix.     Langkah Kerja                                    :
a.       Ambil 100 mL sampel air, lalu dimasukkan ke dalam labu elemeyer 250 mL.
b.      Tambahkan  5 mL H2SO4 4 N
c.       Teteskan larutan KMnO4 standar + 0,01 N kedalam sampel hingga berwarna ros pucat dan panaskan sampai hampir mendidih
d.      Tambahkan melalui buret 10,00 mL larutan KMnO4 standar
                                + 0,01 N kemudian dididihkan selama 10 menit tepat.
e.      Tambahkan 10,00 mL larutan H2C2O4 standar + 0,01 N
f.        Titrasi kelebihan H2C2O4 dengan larutan KMnO4 standar + 0,01 N sampai berwarna ros pucat.
g.       Hitung ppm zat organik sebagai angka permanganat.
        Lakukan langkah 1-7 secara duplo.
x.                   Data Pengamatan                                                    :

Data Volume Titrasi H2C2O4 2H2O sisa dengan KMnO4
Titrasi
1
2
Skala akhir
17,20 ml
17,30
Skala awal
0,00 ml
0,00 ml
Volume
17,20 ml
17,30 ml
Warna Titik Akhir
Rose pucat
Rose pucat
               
                Persamaan Reaksi           :
                CxHyOz(aq) +  KMnO4(berlebih)(aq)   + H+   à  Mn2+(aq) + CO2(g)  +  H2O(l)
                2MnO4-(sisa)(aq) + 5C2O42- (berlabih)(aq) + 16H+(aq) à  2Mn2+(aq)+10CO2 (g)+ 8H2O(l)
2MnO4-(aq)  + 5C2O42- (sisa)(aq) + 16H+(aq) à  2Mn2+(aq) + 10CO2 (g) + 8H2O(l)
                                Perhitungan       :
                                                mek permanganate        = mek KMnO4 – mek H2C2O4 2H2O
                                                                                                = (17,25 x 0,01) – ( 10 x 0,01)
                                                                                                = 0,0725 mek
                                                Angka Permanganat       = 1000/100 x mek permanganat x BE
                                                                                                = 10 x 0,0725mek x 31,6mg/mek
                                                                                                =22,91 ppm
xi.                 Pembahasan                                              :
1.       Pengasam yang digunakan pada saat titrasi ini adalah H2SO4 bukan HX karenapada saat titrasi berlangsung HX akan teroksidasi menjadi X2 sehingga volume titrasi akan bertambah dan perhitungan dan analisa tidak akurat.
2.       Pada saat pengoksidasian dilakukan sambil dipanaskan bertujuan untuk zat organic bereaksi cepat dengan KMnO4 karena zat organic dapat teroksidasi pada suhu tertentu biasanya 70oC .
3.       KMnO4 harus menggunakan brown buret karena KMnO4 dapat terurai oleh cahaya menjadi MnO2
4.       Jika pada saat titrasi suhunya turun, maka reaksi akan berjalan lamabat sehingga volume titrasi cepat berwarna merah muda tpi pada saat dikocok akan kembali itu dikarenakan rekasi lambat
xii.                Kesimpulan                                                :
Dari hasil praktikum didapat ppm zat organic sebesar22,91 ppm
xiii.              Daftar Pustaka                                          :


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gravimetri dan Contoh Soal

Gravimetri Kesalahan ( error ) dalam metode analisis gravimetri. Analisis gravimetri merupakan analisis dimana sampel dilarutkan ke dalam akuades. Kemudian analit diubah menjadi bentuk endapan yang dapat dipisahkan dan ditimbang. Endapan terbentuk terutama untuk analit-analit yang dalam bentuk garamnya adalah garam sukar larut. Dengan demikian sebagian besar garam analit tersebut akan mengendap. Namun demikian ada sejumlah sedikit analit yang tidak terendapkan dan masih dalam bentuk ionnya yang terlarut dalam larutan akuades.Bamyaknya ion yang terlarut dalam larutan tergantung dari besarnya konstanta hasil kali kelarutan ( K sp ). Sebagai contoh dalam analisis kadar klor dalam suatu sampel padatan. Klor akan dianalisis dengan metode gravimetri dalam bentuk endapan perak klorida (AgCl).   Harga konstanta hasil kali kelarutan perak klorida, Ksp AgCl = 1,8 x 10 −10 .    Maka banyaknya klor yang tidak terendapkan dalam satu liter larutan adalah: Reaksi pela...
Baca selengkapnya

Penentuan Kadar Fe Total Metode Dikromatometri

I.                     Judul Praktikum        : Penentuan Kadar Fe Total Metode Dikromatometri II.                   Tanggal Praktikum   : Jum’at , 15 November 2013 III.                 Tanggal Laporan       : Jum’at, 22 November 2013 IV.                 Identitas Sample      1.        Nama Sample    : Zeolit 2.        Bentuk Sampke                : Padatan 3.        Warna ...
Baca selengkapnya

Laporan Praktikum Kesetimbangan Kimia

Gambar
A.     Judul Praktikum          : Kesetimbangan Kimia B.      Tujuan Percobaan        : Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut. 1.       Menjelaskan pengaruh konsentrasi pereaksi pada kesetimbanagn komplek [Fe(SCN)(H 2 O) 5 ] 2+ (ion pentaaquatiosianat besi(II)) 2.       Menjelaskan pengaruh ion senama pada kesetimbanagan 3.       Menghitung kelarutan zat berdasarkan harga Qsp C.      Prinsip Dasar Teori      : Kesetimbanagn kimia adalah proses dinamisketika laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri. Pada kesetimbanagn kimia molekul-molekul tetap berubah dari pereaksi menjadi produkataupun sebaliknya, tetapi tanpa terjadinya perubahan konsentrasi. Sebagai contoh : FeCl 3 (aq) + KSCN (aq) + H 2 O (l) [Fe(SCN)(H 2 O) 5 ...
Baca selengkapnya