laporan penentuan %Cu secara Elektrogravimetri

        I.            Judul Praktikum                                : Penentuan Kadar Cu2+ metode elektrogravimetri
      II.            Tanggal Praktikum           : Kamis, 29 Agustus 2013
    III.            Tanggal Laporan               : Jum’at, 30 Agustus 2013
    IV.            Tujuan Praktikum            :
Dapat menentukan %Cu2+ metode elektrogravimetri
      V.            Prinsip Percobaan            :
Sejumlah tertentu, larutan sampel Cu2+, dielektrolisis pada suasana asam dengan menggunakan katoda yang telah diketahui beratnya. Pada katoda, Cu2+ tereduksi menjadi logam Cu. Berat Cu didapat dari selisih antarat berat katoda setelah dan sebelum elektrolisis, sehingga % Cu dapat dihitung.
    VI.            Dasar Teori                         :
Elektrogravimetri adalah metode analisis yang didasarkan pada pengendapan zat dengan menggunakan listrik.
Berdasarkan hokum faraday :
1.       Banyaknya zat yang dibebaskan pada elektroda dari suatu sel , berbanding lurus dengan kuantitas listrik yang mengalir melalui larutannya
2.       Banyaknya zat yang berlainan didepositkan oleh kuantitas listrik yang sama seusi dengan ekivalen mereka / BE

Sel Elektrolisis :
mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Prinsip :
mengubah reaksi yg tidak spontan menjadi reaksi spontan, dengan adanya energi listrik dari luar.
Prinsip untuk elektrolisis lelehan :
senyawa padat bila dipanaskan sampai meleleh(cair) akan terurai menjadi ion-ionnya.
    Ion positif menuju katoda dan ion negatif ke anoda.Pada katoda terjadi reduksi dan pada anoda terjadi oksidasi.
                Aspek Kuantitatif Elektrolisis
    Hukum Faraday I :
Jumlah zat yg tereduksi dan teroksidasi pada elektroda berbanding lurus dengan jumlah arus yg mengalir dalam sel.
      Hukum Faraday II :
“Jumlah zat yg dihasilkan oleh arus yg sama dlm beberapa sel yg berbeda sebanding dengan berat ekivalen zat tersebut”.
    w = e . i . t / F
  VII.            Alat dan Bahan                  :
Alat        :
1.                Pipet seukuran 2 mL
2.                Gelas kimia 300 mL
3.                Magnetic stirrer
4.                Pengaduk listrik
5.                Elektroda Cu
6.                Penjepit buaya
7.                Power supply
8.                Penjepit cawan
9.                Botol semprot
10.             Kaca arloji
11.             Plat tetes
12.             Eksikator
13.             Neraca analitik
14.             Oven
Bahan   :
1.       Larutan sampel Cu2+
2.       Alkohol 95 %
3.       Aseton
4.       HNO3 1:1
5.       H2SO4(p)
6.       K4[Fe(CN)6]
7.       HNO3 bebas NO2-
VIII.            Langkah Kerja                    :
       Rendam katoda Cu dalam HNO3 1:1 selama 2 menit, lalu bilas dengan alkohol dan aseton.
       Panaskan katoda pada suhu 110oC selama 15 menit, dinginkan dalam eksikator, lalu timbang.
       Ulangi poin 2 hingga diperoleh berat katoda konstan.
       Pipet 2 mL larutan sampel Cu, masukan ke dalam gelas kimia 300 mL, lalu tambahkan 1 mL HNO3 bebas NO2-, aqua DM, dan 1 mL H2SO4(p).
       Susun alat elektrolisis
       Lakukan elektrolisis terhadap larutan sampel Cu2+ dengan potensial sebesar 2-4 V selama 1-2 jam.
       Lakukan pengujian kesempurnaan elektrolisa dengan cara berikut :
- Celupkan katoda sedalam 1 cm, kemudian amati, apabila masih terbentuk endapan Cu, maka elektrolisis belum sempurna.
- Ambil sedikit larutan sampel, tambahkan K4[Fe(CN)6], jika terbentuk endapan merah bata maka elektrolisis belum sempurna.
·         Angkat kedua elektroda, lalu bilas dengan aqua DM, dan matikan arus listrik.
       Panaskan katoda bersama endapan Cu pada suhu 110oC, dinginkan dalam eksikator lalu timbang. Ulangi hingga didapat berat konstan.
       Hitung % Cu dalam sampel.
    IX.            Data Pengamatan                            :
Data Peni,mbangan Katoda
Penimbangan
1
2
Massa Katoda + Cu
14,9598 gram
14,9598 gram
Massa Katoda
14,9312 gram
14,9312 gram
Massa Cu
0,0286 gram
Persamaan Reaksi
                2 Cu2+(aq) + 2 H2O(l) → 2 Cu(s) + O2(g) + 4 H+(aq)
2Cu2+(aq) + K4[Fe(CN)6](aq) → Cu2[Fe(CN)6](s) + 4 K+(aq)
Massa alat + sample       = 28,0825 gram
Masaa alat                          = 21,7418 gram
Massa sample                   = 6,3407 gram
Dilarutkan dalam 100ml aqua DM dan di pipet 2 ml..
                Maka massa sample nya               = 6,3407 gram/100ml
                                                                                = 0,063407 gram/ml
                Maka massa cu elektrolisis           = 0,0286 gram/2ml
                                                                                =0,0143 gram/ml
                % Cu                                                      = massa Cu/massa sample x 100%
                                                                                = 0,0143 gram / 0,063407 gram x 100%
                                                                                = 22,55%
      X.            Pembahasan                                      :
1.       Fungsi K4[Fe(CN)6] adalah untuk mengetest kesempurnaan elektrolisis yang artinya masih ada atau tidaknya Cu2+ yang belum tereduksi, jika terbentuk warna merah bata itu artinya masih adanya larutan Cu2+ berikatan dengan K4[Fe(CN)6] membentuk Cu2[Fe(CN)6] yang berwarna merah bata.
2.       Fungsi HNO3 1:1 adalah untuk mencuci katoda platina agar zat lain yang menempel seperti Cu(s) atau yang lainnya akan larut sehingga tidak akan menggangu proses elektrolisis.
3.       Fungsi aseton dan alcohol 96% adalah untuk mempercepat pengeringan dan menghilangkan lemak yang ada dikatoda.
4.       Katoda terlebih dahulu harus di konstankan dikarenakan agar dapat mengetahui massa Cu yang menempel di katoda.
5.       Pengkonstanan katoda yang terdapat Cu, dipanaskan atau dikonstankan didalam oven pada suhu 110oC hanya untuk menguapkan air yang ada di katoda , jika pada suhu 600oC Cu akan teroksidasi menjadi CuO.
6.       Pada saat selesai pereduksian Cu , power supply jangan dahulu dimatikan karena Cu akan kembali kebentuk Cu2+ selama katoda menempel di penjepit , jika terjadi hal seperti itu %Cu yang didapat tidak akan sesuai yang diharapkan. Karena hal tersebut mengalami sel galvani.
    XI.            Kesimpulan                                        :
Dari hasil praktikum kadar Cu yang didapat sebesar 22,55%
  XII.            Daftar Pustaka                                  :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gravimetri dan Contoh Soal

PENENTUAN KADAR LEMAK METODE BABCOCK

Laporan Praktikum Kesetimbangan Kimia